1. SEJARAH
Yayasan Pelayanan
dan Pengembangan Masyarakat ”Alfa Omega” (YAO) lahir dari kandungan Gereja
Masehi Injili di Timor (GMIT) sebagai reaksi terhadap :
·
Pengalaman
sejarah diakonia GMIT yang cenderung lemah
·
Melemahnya kemandirian pada masyarakat di lapisan paling
bawah.
Kehadiran YAO untuk melakukan
pembaharuan pelayanan secara utuh dan cakupan pelayanannya kepada seluruh
lapisan masyarakat, tidak dibatasi oleh agama, suku, ras dan golongan.
Didirikan pada tanggal 1 Maret 1985,
dengan nama Yayasan Pelayanan dan Pengembangan Masyarakat ”Alfa Omega”,
didaftarkan pada wakil notaris sementara di Kupang dengan nomor akta 20 dan
disahkan pada tanggal 15 Juli 1985 serta terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Kupang tanggal 13 Agustus 1985. YAO telah mengganti Akta sesuai UU
Yayasan dengan Akta Nomor 27, Tanggal 4 Juni 2008.
Wilayah pelayanan YAO koheren dengan
wilayah pelayanan GMIT yakni mencakup wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan
Pulau Sumbawa kecuali Pulau Sumba. Realitas menunjukkan bahwa sumber daya
manusia maupun sumber daya alam di wilayah pelayanan YAO sangat memprihatinkan dimana terlihat
antara lain : rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan, pola hidup yang
masih bersifat subsisten, derajat kesehatan masyarakat yang rendah, daya beli
masyarakat yang rendah dan keadaan iklim yang tidak menentu (musim hujan yang
pendek) yang merupakan karateristik daerah ini.
Pelayanan YAO
adalah untuk memberikan ”Pendidikan Pembebasan” bagi masyarakat lapisan bawah,
berupa bimbingan dan bantuan bagi masyarakat dampingan agar mereka dapat
mengatasi masalahnya dengan menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber
daya manusia, yang pada akhirnya mereka dapat mengelola dan memanfaatkan semua
potensi alam yang dimiliki. Pengembangan sumber daya manusia dilakukan melalui
pendidikan dan pelatihan serta pendampingan terhadap LSM lokal dan
kelompok-kelompok basis sebagai langkah pemecahan jangka panjang terhadap
masalah kemiskinan di NTT, dengan fokus penekanannya terutama pada partisipasi
masyarakat untuk menumbuhkan kemandirian dan menguatkan kelompok basis.
2. LANDASAN FILOSOFIS
Visi :
Tercapainya
kepenuhan hidup manusia dengan mengoptimalkan sumber daya lokal yang ada secara
berkesinambungan dengan pendekatan holistik.
Misi :
·
Memulihkan harkat dan martabat manusia sebagai citra
Allah dalam keutuhan ciptaan.
·
Membangun relasi yang sepadan antara perempuan dan
laki-laki.
·
Mengembangkan sumber daya mansuia dan sumber daya alam
yang berkesinambungan untuk mencapai kemandirian.
3. PROGRAM YANG DIKEMBANGKAN
Jiwa dari semua
program aksi YAO adalah ”Pendidikan dan Pelatihan” dan keseluruhan program
diarahkan untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Secara khusus
program YAO dapat dibagi menjadi tiga komponen dasar, yakni;
· Pelatihan
· Bantuan Stimulans
· Pengembangan
Masyarakat
4. KEGIATAN POKOK
Peningkatan Kapasitas
dan Kapabilitas Institusi lokal menuju kemandirian daya, dana dan manajemen
melalui:
· Pelatihan
yang dirancang sesuai kebutuhan, magang, kunjungan silang/studi banding untuk
mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
· Konservasi
tanah dan air (terasering, kebun wanatani, sentra belajar).
· Bantuan
kredit penggemukan sapi bagi petani/peternak dan bantuan mesin dan alat tangkap
bagi nelayan.
· Bantuan
stimulans (air bersih, bibit dan alat pertanian).
· Bantuan
kredit modal usaha.
· Bantuan Rehabilitasi
Nutrisi.
· Bantuan Ketahanan
Pangan.
· Pendampingan
dan Konsultasi bagi Pengembangan Institusi Lokal
5. TAHAPAN KEGIATAN
Dalam kurun waktu
26 tahun pelayanan, YAO mengalami 6
tahapan pelayanan yakni:
· Tahapan
Pembenahan (Tahun 1985 - 1986)
· Tahapan
Promosi (Tahun 1987-1989)
· Tahapan
Konsolidasi Pertama (Tahun 1990-1992)
· Tahapan
Konsolidasi Kedua (Tahun 1993-1997)
· Tahapan
Desentralisasi Pertama (Tahun 1998-2002)
· Tahapan Desentralisasi
Kedua (Tahun 2002-2007)
· Tahapan
Pra Kemandirian (Tahun 2007-2012)
Saat ini YAO
berada pada Tahapan Pra Kemandirian dengan fokus perhatian pada:
·
Sumber Daya Manusia: Persiapan tenaga profesional di
tingkat wilayah
·
Daya: Upaya-upaya pengorganisasian dan pemberdayaan
kelompok
·
Dana: Akumulasi modal kelompok dan pemanfaatan jasa
perkreditan
·
Manajemen: Penataan, pengelolaan dan perbaikan kualitas
dan manajemen lembaga.
Strategi Dasar yang digunakan:
·
Pengembangan Sumber Daya Manusia
·
Penguatan Institusi Lokal
·
Peningkatan Ekonomi Rakyat
·
Penguatan Masyarakat Sipil
·
Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat
Output Tahapan Pra Kemandirian:
·
Wilayah mandiri dari segi daya, dana dan manajemen
·
Pemanfaatan energi lokal (SDM & SDA) bagi perbaikan
kualitas hidup masyarakat.
·
Terbangunnya organisasi rakyat yang kuat
·
Lembaga menjadi pusat pendidikan dan latihan
·
Lembaga dapat membiayai diri sendiri minimal 30 %
·
Lembaga dapat memberi kontribusi pada program-program
strategis
Tujuan Jangka Pendek:
·
Mempersiapkan sumber daya yang ada di tingkat basis
menuju kemandirian
·
Mempersiapkan sarana dan prasarana serta pengelola,
agar mampu menjawab permasalahan dan kebutuhan pelayanan yang ada di NTT dan
Kawasan Timur Indonesia.
·
Mempersiapkan institusi lokal yang kuat dan mandiri
·
Mengembangkan usaha-usaha produktif yang dapat menopang
kemandirian lembaga.
Tujuan Jangka Panjang:
· Meningkatkan
kemampuan lembaga dan kelompok basis untuk mengelola sumber daya yang dimiliki
menuju kemandirian,baik dalam aspek daya,dana dan manajemen.
· Menjadi
Pusat Pendidikan dan Latihan, Konsultasi dan Kajian untuk Wilayah NTT dan
Kawasan Timur Indonesia.
6. OUTPUT KEGIATAN
· Telah
terlatih 40.000an Kader/Motivator pengembangan masyarakat yang tersebar di
wilayah pelayanan (NTT, NTB, Timor-Leste, Papua, Maluku).
· Terdapat 300an
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang bergerak dalam kegiatan Hortikultura,
Palawija, Tanaman Keras, Peternakan, Nelayan, Usaha Bersama Simpan Pinjam
(UBSP)
· Terdapat
30 an Kelompok Perempuan Usaha Kecil dan Jaringan Perempuan Usaha Kecil (JARPUK)
· Terdapat
36 Kelompok Perempuan Tani dalam bidang Ketahanan Pangan
· Terdapat
Anggota Lembaga Keuangan Perempuan dan Lembaga Keuangan Mikro yang didampingi
oleh YAO
· Terdapat
30 kelompok nelayan yang didukung dengan mesin, alat tangkap, bodi perahu dan
kompresor.
· Terdapat
50 kelompok paronisasi sapi (1.532 ekor sapi yang digulirkan pada
petani/peternak).
·
Program
air bersih (perpipaan 29 unit, sumur 75 buah, penampung air bersih 17 buah,
Captering mata air 1 unit, cekdam 9 unit dan irigasi 2 unit).
· Bantuan
kredit modal usaha bagi kelompok usaha ekonomi produktif.
7. DIREKSI
Direktris :
Dra. Sofia Malelak – de Haan
Wakil
Direktur :
Drs. Soleman Dethan
Koordinator
Bidang Organisasi : Ir. Tien
Riwu – de Queljoe
Koordinator
Bidang Keuangan : Petrus Mbura
Koordinator
Bidang Diklat : Ir.
Edonajov Ratu Edo – Bangngu Riwu
Koordinator
Bidang Kemandirian : Ir. Viktor
Seplin Tnunay
Koordinator
LKM : Yanti
Malelak, Amd.
Koordinator
LKP :
Drs. Thobias Isliko
8.
JARINGAN KERJA
Lembaga
Internasional :
·
Swiss
Development Community- Program Perikanan (1985-1994)
·
Oxfam GB- Program Pengembangan Masyarakat (1986 – 1996)
·
The
Asian Foundation- Program Pengembangan Masyarakat
(1987
– 1989)
·
Interchurch
for Development Cooperation- Program Pengembangan Air Bersih (1989-1992)
·
Plan
International-Program Air Bersih dan Pembangunan Pusat Pendidikan dan Latihan (1987-1989)
·
Broot
fur Die Wealth- Program Pengembangan
Masyarakat (1987-2002)
·
Volunteer
Service Overseas- Bantuan Konsultan Air Bersih, Pertukangan, Perikanan,
Manejemen Organisasi
·
NOVIB-Pelatihan, Penghijauan, Program Air Bersih (1993-2000)
·
CRIPPEN-Program Pengembangan Ternak (1994)
·
Catholic
Relief Service (CRS)-Program Air Bersih (1994)
·
AusAID- Program DAS Mina (1996-1997)
·
ACT- Program Penanganan Bencana Kekeringan (1997 – 1998)
·
USAID- Program Pelatihan Resolusi Konflik (1999 – 2002)
·
CWS-
Program PILAR (2000-2002)
·
New
Zealand-ODA-Program Pelatihan dan Gerabah (1998-2000)
·
JICA-Program
Pemberdayaan Masyarakat (2001-2004)
·
New
Zealand AID- Dana Program Pemberdayaan Masyarakat dan Program Pencegahan Konflik melalui Pemerintahan
yang baik dan Bersih (2003-2009)
·
NZAID-Program
Social Community Development Fund (2003-2009)
·
WFP-Rehabilitasi Nutrisi (2005 – 2010)
·
UNDP-
Pencapaian MDGs (2008)
·
Bank Dunia-Program Perbaikan Ketahanan Pangan melalui
Pemberdayaan Perempuan Miskin (2008-2011)
·
Acosiation for Cammunity Empowerment (ACE)-Program
Pencapaian MDGs melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Tahap II
(2010-2012)
·
CARE International Indonesia-Program ”SESAMA” (2011-2013)
·
ACCESS Tahap II-Program ”Kepemimpinan Perempuan”
(2010-2011)
·
ASPPUK – Program SIAP II (2010-2011)
Lembaga Nasional :
·
Pemerintah (BAPPENAS, SEKNEG, KANTOR MENKOKESRA)
·
LSM Mitra (UPKM-CD Bethesda-Yogyakarta, Bina Desa Sadah
Jiwa, Bina Swadaya, Yay.Indonesia Sejahtera, Satu Nama, dll.)
·
Perguruan Tinggi (LPEM-FE UI, LIPI, Satya Wacana)
·
Jaringan (INFID, JK-LPK di Indonesia, ASOKA, ASPPUK,
Jaringan Masyarakat Sipil untuk
Pencapaian MDGs, REMDEC)
Lembaga Lokal :
·
LSM Mitra (Yay. Pengembangan Pesisir dan Laut, Yay.
Bunga Harapan, Yay. Sinar Kasih, Yay. Pancaran Kasih, Yay. Citra Hidup, Yay.
Bina Sejahtera Lestari, Yay. Sue Lai, Yay. Palapa Indah, PIAR, Rumah Perempuan,
Bengkel APEK, dll)
·
Kelompok-kelompok dampingan
·
Perguruan Tinggi (UNDANA, UNKRIS, UNWIRA, POLITANI,
POLITEKNIK)
·
ORMAS, Jaringan, Organisasi Profesi, dll.
·
Lembaga Pemerintah (Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas
Perikanan, Dinas Peternakan, Dinas Koperasi, Disperindag, Biro Pemberdayaan
Perempuan, dll)
INFORMASI LAIN:
Nama
Lembaga : Yayasan Pelayanan dan Pengembangan Masyarakat ”Alfa Omega”
Alamat : Jln. Timor Raya Km. 13 Desa Mata Air, Kec.
Klupang Tengah,
Kab. Kupang- Prov.
NTT
Telepon : 0380-8551644, 8551643
Fax : 0380-8551644
No comments:
Post a Comment